Sunday, June 14, 2009

Sejarah X-Ray

Wilhelm Conrad Rontgen si penemu sinar X dilahirkan pada tahun 1845 di kota Lennep, Jerman. Beliau memperoleh gelar doktor tahun 1869 dari Universitas Zurich. Selama sembilan belas tahun sesudah itu, Rontgen bekerja di berbagai universitas. Tahun 1888 dia diangkat menjadi mahaguru bidang fisika dan Direktur Lembaga Fisika Universitas Wurburg. Di situlah, tahun 1895, Rontgen membuat penemuan yang membuat namanya kesohor.

Tanggal 8 Nopember 1895, Rontgen melakukan percobaan dengan tabung sinar katoda (CRT). Sinar katoda terdiri dari arus elektron. Arus diproduksi dengan menggunakan voltase tinggi antara elektrode yang ditempatkan pada masing-masing ujung tabung gelas yang udaranya hampir dikosongkan seluruhnya.

Sinar katoda sendiri tidak khusus merembes dan sudah distop oleh beberapa sentimeter udara. Pada peristiwa ini Rontgen sudah sepenuhnya menutup tabung sinar katoda miliknya dengan kertas hitam tebal, sehingga meskipun sinar listrik dinyalakan, tak ada cahaya yang bisa terlihat dari tabung. Tetapi, tatkala Rontgen menyalakan arus listrik di dalam tabung sinar katoda, dia terperanjat melihat bahwa cahaya mulai memijar pada layar yang terletak dekat bangku seperti distimulilasi oleh sinar lampu. Dia padamkan tabung dan layar (yang terbungkus oleh barium platino cyanide) cahaya berhenti memijar. Karena tabung sinar katoda sepenuhnya tertutup, Rontgen segera sadar bahwa suatu bentuk radiasi yang tak terlihat pasti datang dari tabung ketika cahaya listrik dinyalakan. Karena ini merupakan hal yang misterius, dia sebut radiasi yang tampak itu dengan nama "sinar X".

Proses X-Ray mengacu pada proses efek Fotoelektrik. Pada proses pembentukan X-Ray diperlukan suatu elektron. Elektron dipancarkan oleh filamen panas dan ditembakkan secara cepat dengan tegangan tinggi melalui pipa X-Ray. Pada saat elektron menabrak plat metal dengan kecepatan tinggi ketika itulah X-Ray terbentuk.





Dalam pengembangannya pemanfaatan X-Ray diklasifikasikan kedalam dua kategori, yaitu Hard X-Ray dan Soft X-Ray.
Hard X-Ray biasanya digunakan oleh industri untuk mendeteksi keretakan pada komponen metal. Sedangkan Soft X-Ray digunakan untuk diagnosa dan scanning/medical imaging di bidang kedokteran.


No comments:

Post a Comment