Monday, June 15, 2009

Pemanfaatan Biopotensial Pada Tubuh Manusia Untuk Mengetahui Tingkat Stress

Kulit merupakan pembungkus yang elastik yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan. Kulit juga merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas ukurannya, yaitu 15 persen dari berat tubuh dan luasnya 1,50-1,75m². Rata-rata tebal kulit 1-2 mm. Paling tebal (6mm) terdapat di telapak tangan dan kaki dan yang paling tipis (0,5 mm) terdapat di penis.



Bagian-bagian Kulit Manusia
Kulit terbagi atas tiga lapisan pokok, yaitu epidermis, dermis atau korium, dan jaringan subkutan atau subkutis.

a) Epidermis

Epidermis terbagi atas empat lapisan.
1. Lapisan basal atau stratum germinativium.
2. Lapisan malpighi atau stratum spinosum.
3. Lapisan granular atau stratum granulosum.
4. Lapisan tanduk atau stratum korneum.

Epidermis mengandung juga : Kelenjar ekrin, kelenjar apokrin, kelenjar sebaseus, rambut dan kuku. Kelenjar keringat ada dua jenis, ekrin dan apokrin. Fungsinya mengatur suhu, menyebabkan panas dilepaskan dengan cara penguapan. Kelenjar ekrin terdapat disemua daerah kulit, tetapi tidak terdapat diselaput lendir. Seluruhnya berjumlah antara 2 sampai 5 juta yang terbanyak ditelapak tangan. Sektretnya cairan jernih kira-kira 99 persen mengandung klorida,asam laktat,nitrogen dan zat lain.

Kelenjar apokrin adalah kelenjar keringat besar yang bermuara ke folikel rambut, terdapat di ketiak, daerah anogenital, putting susu dan areola. Kelenjar sebaseus terdapat diseluruh tubuh, kecuali di tapak tangan, tapak kaki dan pungung kaki. Terdapat banyak di kulit kepala, muka, kening, dan dagu. Sekretnya berupa sebum dan mengandung asam lemak, kolestrol dan zat lain.

b) Dermis

Dermis atau korium merupakan lapisan bawah epidermis dan diatas jaringan subkutan. Dermis terdiri dari jaringan ikat yang dilapisan atas terjalin rapat (pars papillaris), sedangkan dibagian bawah terjalin lebih lebih longgar (pars reticularis). Lapisan pars retucularis mengandung pembuluh darah, saraf, rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.

c) Jaringan Subkutan (Subkutis atau Hipodermis)

Jaringan subkutan merupakan lapisan yang langsung dibawah dermis. Batas antara jaringan subkutan dan dermis tidak tegas. Sel-sel yang terbanyak adalah liposit yang menghasilkan banyak lemak. Jaringan subkutan mengandung saraf, pembuluh darah dan limfe, kandungan rambut dan di lapisan atas jaringan subkutan terdapat kelenjar keringan. Fungsi dari jaringan subkutan adalah penyekat panas, bantalan terhadap trauma dan tempat penumpukan energi.

Fungsi-fungsi Dari Kulit

Kulit mempunyai fungsi bermacam-macam untuk menyesuaikan tubuh dengan lingkungan. Fungsi kulit adalah sebagai berikut:
a) Pelindung
b) Pengatur Suhu
c) Penyerap
d) Indera perasa
e) Fungsi pergetahan

Saraf pada Jaringan Kulit

Jika kulit diberi rangsangan listrik maka elemen-elemen kontraktil akan memendek atau kulit akan berinteraksi. Rangsangan ini berasal dari pusat kesadaran (otak) dan disalurkan melalui serabut saraf pengerak menuju serabut-serabut kulit. Seperti diketahui kulit berkontraksi menurut rangsangan yang datang, bila tidak ada rangsangan unit pengerak dalam keadaan istirahat (relax) dan otot dalam keadaan lemas (flaccid).

Pengiriman rangsangan dari saraf ke serabut kulit dilakukan melalui sambungan yang dinamakan junction neuromuscular. Pada akhir ujung saraf ini masih terletak diluar selaput tipis pembungkus serabut kulit. Dibagian akhir ini ditemukan butiran-butiran halus yang disebut kuhme atau gelembung-gelembung asetilkolin. Asetilkolin merupakan hormon yang dikeluarkan oleh bagian saraf akhir dengan tujuan untuk merangsang serabut kulit. Karena rangsangan ini membuat permeabilitas sel-sel kulit berubah sehingga ia dapat meneruskan rangsangan tadi keseluruh bagain kulit, akibatnya kulit berkontraksi.

Pengaruh Tegangan Kulit Pada Kondisi Tubuh Manusia

Tegangan dari kulit sangat berpengaruh terhadap perubahan tingkat ketegangan manusia. Tegangan pada kulit manusia menurut penelitian, tegangan kulit manusia dalam keadaan normal berkisar antara 1-3 mili Volt, dan apabila manusia sedang mengalami tingkat ketagangan yang tinggi bisa melebihi dari 3 mili Volt. Pada tubuh manusia tingkatan kondisi tubuh dibagi menjadi 4 golongan, yaitu :
· Rilexed
· Calm
· Tense
· Stressed

Tabel Pengaruh Kondisi Ketegangan Terhadap Perubahan Tegangan Kulit



Alat yang digunakan untuk mengukur ketegangan manusia biasanya menggunakan suatu alat yang bernama Galvanic Skin Response (GSR). Cara mengukur dari tegangan kulit adalah dengan memasang sensor elektroda permukaan kulit pada bagian kedua lengan tangan selama 60 detik, hal ini dikarenakan selain pemasangannya yang praktis, kondisi kulit tangan yang tidak berkeringat dan cenderung kering, sangat baik sebagai tempat pemasangan elektroda. Dimana nilai dari tegangan kulit yang diukur, apabila diukur dengan mengunakan alat ukur tegangan kulit (GSR) maka nilai dari hasil pengukuran akan sama dengan tegangan pada tubuh manusia yang diukur. Setelah dilakukan penelitian maka didapatkan hasil dari pengukuran tegangan kulit menggunakan alat GSR dalam berbagai kondisi tubuh didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel hasil pengukuran GSR



Aktifitas Listrik Dalam Sel

Pada tubuh manusia terdiri atas otot yang mana mempunyi sekitar 650 otot. Sel-sel otot tersusun atas protoplasma yang mengandung ion-ion yang terjadi akibat ionisasi. Ion-ion yang dominan adalah Na+ (sodium), Cl (clorida), dan K+ (potassium).

Sel dikatakan dalam keadaan istirahat, maka terdapat resting potensial antara bagian dalam dan bagian luar. Sedangkan ion potassium (K+) terkonsentrasi dibagian dalam dan ion sodium (Na+) di bagian luar membran sel, sedangkan konstanta dielektrikum yaitu suatu nilai konsentrasi konsentrasi yang tinggi dalam suatu daerah yang bebas untuk bergerak, sehingga partikel tersebut akan mengalir ke arah penyamaan konsentrasi keseluruh daerah.

Untuk ion positif dan negatif tanda minusnya dihilangkan jika kembali ke keadaan istirahat. Pasangan ion positif dan negatif di daerah batas netral (peralihan) disebut dipole. Jika sel dalam keadaan aktif maka ion-ion bergerak masuk kedalam sel dan ion-ion K+ keluar. Setelah setengah detik terjadi proses kebalikanya, setelah 1 mili detik sel kembali pada keadaan istirahat.

Potensial aksi dapat terjadi apabila suatu daerah membran saraf atau otot mendapat rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial aksi sendiri mempunyai kemampuan untuk merangsang daerah sekitar sel membran untuk mencapai nilai ambang. Dengan demikian dapat terjadi perambatan potensial aksi ke segala jurusan sel membran. Keadaan ini disebut perambatan potensial aksi, sel membran akan mengalami repolarisasi. Proses repolarisasi sel membran disebut refraktor.


Gambar Pemasangan Elektroda


Gambar GSR Meter

Dari Dr. Irawan Setiabudi

1 comment:

  1. wah, bagus pisan euy, ditunggu ulasan lainnya.
    thank's

    ReplyDelete